Mengenai Saya

Foto saya
Gunungsitoli, Nias, Indonesia
Di sini aku akan menulis semua tentang apa yang aku lakukan, yang akau kerjakan, dan yang aku anggap baik. Tulisanku adalah Hasil Karyaku.

Kamis, 30 September 2010

>> Aty – Si kecil yang periang


Senyum manis terpampang di wajahnya, siapa lagi kalau bukan Aty sapaan akrab si gadis Sunda bebadan kecil.anak periang murah senyum dan suka berbaur dikerumunan teman-temannya. Mengabdikan diri untuk kegiatan kemanusian bersama lembaga Caritas Bandung, tetap semangat and keep spirit..

*Love Zalukhu

“anak manis tak boleh di cium sayang kalau di cium merah lah pipinya”,..sajak nyanyian ini mungkin cocok buat seorang yang namanya Aty. Bernama lengkap Aty Wulandari neng sunda berwajah manis. Dia sangat kocak berada ditengah-tengah teman-teman saat peltihan Kesiapan Tanggap Darurat Olem Masyarakat, yang diselenggarakan di Lembang-Bandung.kala itu dia kadang bercerita lucu kadang pula hanya bisa senyum-senyam cekikikan melihat orang lain bercerita aneh.

Neng suka berbagi pengalaman dengan teman-teman. Urusan bertanya dan minta wejangan, si Aty ne jagonya..(berbagi cerita maksud ku). Kacamata bening (resep) yang terpampang dimatanya membuat dia semakin cute. Kalau orang lain bilang kayak dokter gitu deh. Semua orang senang dengan Aty.

Teruskan perjuangan-mu, sukses selalu. Percaya bahwa kerja untuk social untuk orang lain itu sungguh bahagia…OK! Good Luck Sist.

Menara Jaga untuk Tsunami di ADP (Tsunamai Watch Tower in Aek Dakka Pasir )


ADP (Aek Dakka Pasir) adalah salah satu komunitas dampingan Proyek PRBDM di Tapanuli Tengah. Kamis, 8 Juli 2010 OMPRB (Organisasi Masyarakat Pengurangan Resiko Bencana) ”Seia Sekata” di ADP mengadakan pesta peresmian menara jaga tsunami sekaligus sekretariat OMPRB. Menara yang dilengkapi sirene peringatan tsunami itu diresmikan oleh Pastor Paroki Tarutung Bolak, P. Servas Sihotang, OFM.Cap. Hadir para pengurus OMPRB dan semua anggota tim proyek PRBDM CKS, baik para fasilitator CKS maupun fasilitator paroki berjumlah 26 orang yang kebetulan sedang berkumpul di Sipea-pea mengadakan pelatihan KTD (kesiapan tanggap darurat).

Menara jaga ini dibangun atas swadaya masyarakat yang didukung oleh dana soft fund (bantuan lunak) dari Caritas. “Keberadaan OMPRB ini sangat menolong kami membangun solidaritas dan kesadaran untuk siaga terhadap bencana tsunami”, demikian Tambu Tambunan, ketua OMPRB ADP. Para pengurus OM & masyarakat sangat gembira dengan adanya menara jaga ini yang merupakan salah satu sarana untuk kesiapan tanggap darurat di daerah mereka yang sudah pernah mengalami efek tsunami. “Kami sangat bangga melihat kekompakan masyarakat ADP sehingga bangunan ini bias selesai berkat gotong royong dan kerelaan masyarakat menyumbangkan apa yang dapat disumbangkan”, demikian Elvina Simanjuntak, manajer proyek PRBDM memberikan sambutan. Sesuatu yang mengejutkan bagi tim PRBDM, sebelum acara peresmian dimulai masyarakat ADP dipimpin pengurus OMPRB mengadakan tortor (tarian Batak) penyambutan untuk tim PRBDM dan Pastor Paroki Tarutung Bolak. “Kami dari pihak paroki sangat bangga melihat apa yang masyarakat ADP lakukan. Semoga semangat ini bertahan dan kegiatan OM kita tidak hanya menjadi golom ria-ria” (ungkapan dalam bahasa Batak: semangat di awalnya saja lalu kemudian redup), ungkap P. Servas Sihotang.

***

ADP (Aek Dakka Pasir) is one of community of CMDRR project in Tapanuli. Thursday, July 8th, 2010 DRR community Organization “Seia Sekata” of ADP organized a ceremoial party to dedicate the tower and the CO’s secretariat. It was formaly dedicated by Parish Priest of Tarutung bolak, P. Servas Sihotang, OMF.Cap. This celebration attended by the CO’s members, CKS CMDRR project team (CKS facilitators and parish facilitators) who were conducting ERP tranining in Sipea-pea.

The tower was built using the community contribution and supported by soft fund from CKS. “The existence of DRR COis very helpful for us to build solidarity dan awareness to be prepared to tsunami.”said Tambu Tambunan, the Head of CO. The COs and the community members are very happy about the construction of the watching tower as one of preparedness facility in their community as they had experience the impact of tsunami. “We are proud to see the solidarity of the community members of ADP as the construction done by communal work and willingness to contribute anything can be contributed” said Elvina Simanjuntak, the project manajer of CMDRR when giving speech in the ceremony. The suprising thing for the CMDRR team was the community members lead by the COs organized a Bataknese welcoming dance, tot-tor- a traditional dance to welcome the team and the parish priest. P. Servas sihotang said “as the parish side, we are very proud to see what been done by the ADP community members. We hope that the spirit can be long lasting and the CO’s activities would not be golom ria-ria (expression in Bataknese to say the spirit burn at the beginning but die down at the end)