Mengenai Saya

Foto saya
Gunungsitoli, Nias, Indonesia
Di sini aku akan menulis semua tentang apa yang aku lakukan, yang akau kerjakan, dan yang aku anggap baik. Tulisanku adalah Hasil Karyaku.

Kamis, 05 September 2013

just for someone..


Kau Anggap Apa

Sulit tuk ku mengerti jalan pikiranmu
Setengah hatiku terluka, senangkah hatimu
Ku akan pergi, kau tak menginginkanku
Kau lukai kebanggaan, perasaanku
Dengan sadar menyakitiku

Ku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa
Akan hanya cinta yang ku bawa pulang

Sulitnya tuk pungkiri hati yang terbagi
Sepenuh hatiku memujamu, kau anggap apa
Ku akan pergi, kau tak menginginkanku
Ku tak ada di hatimu lagi, khianatiku
Dengan sadar menyakitiku

Ku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa
Akan hanya cinta yang ku bawa pulang

Ku tak ada di hatimu lagi, khianatiku

Ku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa
Akan hanya cinta yang ku bawa pulang

Aku takkan pergi bila kau anggap aku ada
Hanya mencintamu pun aku bisa
Takkan ku sesali, hidup tanpamu aku bisa
Akan hanya cinta yang ku bawa pulang

Minggu, 10 Juni 2012

Cinta Pandangan_Pertama


Ada seorang Cowok baru gabung di sebuah NGO yang melayani di Wilayah Kepulauan Nias,  di ajaklah ke sebuah desa untuk menjalani masa test kerja (maklum jadi fasilitator pengembangan desa) yahhh harus ke desa bukan..

 

 

Saat itu rintik hujan sudah berhnti turun, genangan air pun sudah tidak beriak lagi. Di sebuah balai desa sedang berlangsung pertemuan yang berlangsung cukup hangat. Dengan setelan yang lumayan awutan tampak seorang pria mencoba bergabung ke pertemuan (dan ternyata si Cowo yang mau jadi calon fasilitator pengembangan).

Dengan berbekal keyakinan si cowok berjalan pelan menuju pintu muka balai desa kecil itu, sembari melirik kiri dan kanan sambil memperhatikan tempat kosong disekitar hiruk pikuk pertemuan diantara masyarakat yang sdang sibuk menerima snack yang disediakan panitia. Sambil melangkahkan kaki, si Cowok jalan pelan melihat ada sedikit bangku kosong di sisi sebelah kiri ruangan.

Langkah pertama saat itu membuat si cowok hanya tercengang, dihadapan berdiri sesorang peremuan berparas cantik yang ternyata staf senior Departemen anak NGO yang melayani di wilayah tersebut. Ketika si cowok mau duduk di kursi itu, tiba-tiba si Cewek negur… Katanya…”Eh jangan duduk disitu… itu tempat saya…,, cari tempat lain saja..”” si Cowok hanya bisa tercengang, terdiam tanpa kata, dan ketika itu juga si cowok langsung merasakan ada gearan yang lain di hatinya terhadap si cewek manis itu. Ketika itu ada staf lain yang duduk langsung mengatakan sudah duduk saja bang, masih cukup kog untuk duduk. Dengan wajah diam si Cowok tetap duduk di sudut ruangan itu. Si Cowok akhirnya tak bisa berhenti mmikirkan perkataan si cewek staf senior tadi, dalam hati si cowok hanya memikirkan si Cewek tadi, ada perasaan tak menentu datang dari dalam hati si cowok, dalam hati si cowok bergumam…”Mungkin aku jatuh cinta”.. dari detik menuju menit dan jam si cowok hanya bisa mmikirkan si cewek yang membuat hati bergetar, sambil sekali-kali memalingkan wajah memperhatikan si Cewek dalam alur pertemuan saat itu,.. hingga akhirnya pertemuan usai dan si cowok tak kunjung kenalan dan tanpa tau siapa si Cewek berparas cantik…dengan brjanji akan menemukannya di lain waktu…

Kamis, 30 September 2010

>> Aty – Si kecil yang periang


Senyum manis terpampang di wajahnya, siapa lagi kalau bukan Aty sapaan akrab si gadis Sunda bebadan kecil.anak periang murah senyum dan suka berbaur dikerumunan teman-temannya. Mengabdikan diri untuk kegiatan kemanusian bersama lembaga Caritas Bandung, tetap semangat and keep spirit..

*Love Zalukhu

“anak manis tak boleh di cium sayang kalau di cium merah lah pipinya”,..sajak nyanyian ini mungkin cocok buat seorang yang namanya Aty. Bernama lengkap Aty Wulandari neng sunda berwajah manis. Dia sangat kocak berada ditengah-tengah teman-teman saat peltihan Kesiapan Tanggap Darurat Olem Masyarakat, yang diselenggarakan di Lembang-Bandung.kala itu dia kadang bercerita lucu kadang pula hanya bisa senyum-senyam cekikikan melihat orang lain bercerita aneh.

Neng suka berbagi pengalaman dengan teman-teman. Urusan bertanya dan minta wejangan, si Aty ne jagonya..(berbagi cerita maksud ku). Kacamata bening (resep) yang terpampang dimatanya membuat dia semakin cute. Kalau orang lain bilang kayak dokter gitu deh. Semua orang senang dengan Aty.

Teruskan perjuangan-mu, sukses selalu. Percaya bahwa kerja untuk social untuk orang lain itu sungguh bahagia…OK! Good Luck Sist.

Menara Jaga untuk Tsunami di ADP (Tsunamai Watch Tower in Aek Dakka Pasir )


ADP (Aek Dakka Pasir) adalah salah satu komunitas dampingan Proyek PRBDM di Tapanuli Tengah. Kamis, 8 Juli 2010 OMPRB (Organisasi Masyarakat Pengurangan Resiko Bencana) ”Seia Sekata” di ADP mengadakan pesta peresmian menara jaga tsunami sekaligus sekretariat OMPRB. Menara yang dilengkapi sirene peringatan tsunami itu diresmikan oleh Pastor Paroki Tarutung Bolak, P. Servas Sihotang, OFM.Cap. Hadir para pengurus OMPRB dan semua anggota tim proyek PRBDM CKS, baik para fasilitator CKS maupun fasilitator paroki berjumlah 26 orang yang kebetulan sedang berkumpul di Sipea-pea mengadakan pelatihan KTD (kesiapan tanggap darurat).

Menara jaga ini dibangun atas swadaya masyarakat yang didukung oleh dana soft fund (bantuan lunak) dari Caritas. “Keberadaan OMPRB ini sangat menolong kami membangun solidaritas dan kesadaran untuk siaga terhadap bencana tsunami”, demikian Tambu Tambunan, ketua OMPRB ADP. Para pengurus OM & masyarakat sangat gembira dengan adanya menara jaga ini yang merupakan salah satu sarana untuk kesiapan tanggap darurat di daerah mereka yang sudah pernah mengalami efek tsunami. “Kami sangat bangga melihat kekompakan masyarakat ADP sehingga bangunan ini bias selesai berkat gotong royong dan kerelaan masyarakat menyumbangkan apa yang dapat disumbangkan”, demikian Elvina Simanjuntak, manajer proyek PRBDM memberikan sambutan. Sesuatu yang mengejutkan bagi tim PRBDM, sebelum acara peresmian dimulai masyarakat ADP dipimpin pengurus OMPRB mengadakan tortor (tarian Batak) penyambutan untuk tim PRBDM dan Pastor Paroki Tarutung Bolak. “Kami dari pihak paroki sangat bangga melihat apa yang masyarakat ADP lakukan. Semoga semangat ini bertahan dan kegiatan OM kita tidak hanya menjadi golom ria-ria” (ungkapan dalam bahasa Batak: semangat di awalnya saja lalu kemudian redup), ungkap P. Servas Sihotang.

***

ADP (Aek Dakka Pasir) is one of community of CMDRR project in Tapanuli. Thursday, July 8th, 2010 DRR community Organization “Seia Sekata” of ADP organized a ceremoial party to dedicate the tower and the CO’s secretariat. It was formaly dedicated by Parish Priest of Tarutung bolak, P. Servas Sihotang, OMF.Cap. This celebration attended by the CO’s members, CKS CMDRR project team (CKS facilitators and parish facilitators) who were conducting ERP tranining in Sipea-pea.

The tower was built using the community contribution and supported by soft fund from CKS. “The existence of DRR COis very helpful for us to build solidarity dan awareness to be prepared to tsunami.”said Tambu Tambunan, the Head of CO. The COs and the community members are very happy about the construction of the watching tower as one of preparedness facility in their community as they had experience the impact of tsunami. “We are proud to see the solidarity of the community members of ADP as the construction done by communal work and willingness to contribute anything can be contributed” said Elvina Simanjuntak, the project manajer of CMDRR when giving speech in the ceremony. The suprising thing for the CMDRR team was the community members lead by the COs organized a Bataknese welcoming dance, tot-tor- a traditional dance to welcome the team and the parish priest. P. Servas sihotang said “as the parish side, we are very proud to see what been done by the ADP community members. We hope that the spirit can be long lasting and the CO’s activities would not be golom ria-ria (expression in Bataknese to say the spirit burn at the beginning but die down at the end)


Sabtu, 26 September 2009

"Pagar" dari "Tanah" untuk kebersihan lingkungan’’’

25/09/2009

Akhir November 2008 lalu, kali pertama saya melakukan kunjungan di dusun Hilisoroma desa Golambanua 1 kecamatan Lahusa, saya harus menempuh perjalanan yang jauh sepanjang 6 km plus pegunungan yang menjulang tinggi dengan berjalan kaki. Dari kunjungan di dusun ini, saya hanya bisa melihat beberapa rumah yang terbuat dari papan dengan lingkungan yang sangat kotor. Dan yang lebih mengagetkan lagi, ternyata di dusun ini ternak masyarakat khusunya babi tidak berada didalam kandang, tapi bebas berkeliaran di area perkampungan dengan kotoran yang sembarangan dimana-mana.

Oleh: Love Zalukhu***

-------------------------

Dari pengamatan diatas, masyarakat hanya bisa memberikan komentar bahwa mereka sebagai masyarakat sudah terbiasa dengan hal ini, walaupun keadaan ini sangat tidak nyaman dengan orang yang baru berkunjung disana. Dengan berkeliarannya ternak babi dihalaman perkampungan, kondisi halaman sangat kotor dan jorok oleh sisa kotoran ternak yang hampir ada di setiap bidang halaman rumah masyarakat.

Dari kondisi diatas inilah, seiring dengan pendampingan CKS untuk upaya PRB di Dusun ini, fasilitator yang bertugas disana mencoba memberikan penyadaran tentang pentingnya kebersihan lingkungan kepada masyarakat sehingga dapat menunjang segi kesehatan dan kenyamanan masyarakat di dusun Hilisoroma ini. Penyadaran ini memang hanya di tempuh oleh fasilitator denga bercerita tentang beberapa daerah yang sudah sadar akan kebersihan lingkungan.

Dari beberapa cerita kasus yang mereka dengar, masyarakat dusun IV Hilisoroma sekarang tahu bahwa selama ini mereka kurang menjaga kebersihan di lingkungan mereka. Apalagi dengan membiarkan ternak babi mereka berkeliaran begitu saja di halaman perkampungan. tanpa didampingi oleh fasilitator segenap masyarakat sepakat untuk mulai menjaga kebersihan di dusun ini. Langkah awal yang dilakukan masyarakat adalah dengan membuat Pagar yang terbuat dari tanah untuk membatasi ternak babi masuk ke dalam area perkampungan dan juga membuat Pagar tanah yang membatasi ternak tidak dapat masuk di perkebunan masyarakat. Hal kedua yang dilakukan masyarakat adalah melarang anak-anak di kampung untuk tidak bermain lumpur saat hujan karena dapat mengotori halaman pemukiman masyarakat.

Dari dua aspek kegiatan yang dilakukan masyarkat ini, Pagar Tanah sekarang sudah membatasi ternak masuk kedalam area pemukiman, anak-anak pun jarang bermain lumpur dihalaman rumah. Dan sekarang masyarakat khususnya dusun IV Hilisoroma sudah memiliki kesadaran penting akan kebersihan lingkungan bahwa bersih itu tidak hanya dari badan orang saja tetapi juga untuk lingkungan dan tempat tinggal mereka berada. Ketika melakukan kunjugan berikutnya di bulan maret saya sendiri sudah dapat melihat beberapa perubahan yang terjadi di masyarakat dan perkampungan. halaman rumah yang dulu penuh dengan kotoran ternak sekarang sudah tidak terlihat lagi, anak-anak yang bisanya sibuk merusak pekarangan dengan mengorek-ngorek tanah kini mereka hanya bermain di pekrangan rumah saja. Rasa nyaman pun hinggap didalam hati masyarakat, karena upaya “bersih itu sehat”.***